MAKALAH
CANDI PRAMBANAN
Memenuhi
Tugas Lapangan Mata Kuliah
Apresiasi
Budaya
BAB
I
PENDAHULUAN
.1. Latar
Belakang
Indonesia
merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa, adat
istiadat, dan kebudayaan. Salah satu kepulauan itu adalah pulau Jawa. Pulau
Jawa terbagi menjadi 4 provinsi, yaitu: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
dan Banten, serta 2 wilayah khusus yaitu DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.
Di
Jawa Tengah terdapat banyak tempat wisata, salah satunya ialah Candi Prambanan
yang terletak di Klaten, dan merupakan kompleks Candi Hindu terbesar di
Indonesia, yang dibangun pada abad ke-9 Masehi oleh Rakai Pikatan, dan dikembangkan
serta diperluas oleh Balitung Maha Sambu. Candi ini dipersembahkan untuk
Trimurti atau 3 dewa utama Hindu yaitu, Brahmana sebagai dewa pencipta, Wisnu
sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Arsitektur bangunan
ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya
dengan Candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter dan
lebar 34 meter, dikelilingi lorong galeri dan dihiasi relief yang menceritakan
kisah Ramayana, terukir di dinding dalam pada pagar langkan, dan pada setiap
bangunan candi serta relief yang terdapat di dalam dinding pagar memiliki makna
tersendiri bagi agama hindu dan kisah Ramayana.
Namun,
tidak semua orang baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang datang untuk berkunjung
belum mengerti makna dari bangunan candi dan kisah yang terdapat di dalam Candi
Prambanan. Padahal di dalam Candi Prambanan terdapat wujud budaya dan memiliki
unsur - unsur kemanusiaan yang tidak di ketahui oleh setiap orang. Oleh karena
itu penulis akan membahas wujud budaya, unsur kemanusiaan yang seperti apa yang
terdapat di dalam Candi Prambanan.
1.2 Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui wujud budaya yang
terdapat dalam Candi Prambanan.
2.
Untuk mengetahui unsur kemanusiaan
secara simbolik dan kaitannya dengan perubahan budaya.
3.
Untuk
mengetahui Apresiasi penulis
terhadap Candi Prambanan.
1.3 Manfaat
Penulisan
1.
Mengetahui wujud budaya yang terdapat
dalam Candi Prambanan.
2.
Mengetahui unsur kemanusiaan yang terdapat dalam Candi
Prambanan.
3.
Mengetahui
adanya hubungan terhadap perubahan budaya (ruang dan waktu).
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Wujud Budaya
Menurut Koentjaraningrat (1979:
186-187) ada tiga wujud kebudayaan, yaitu :
1.
Ide,
gagasan, nilai, atau norma. Berbentuk absarak, sehingga tidak dapat dilihat
dengan indera penglihatan. Wujud ini terdapat di dalam pikiran masyarakat. Ide
atau gagasan banyak hidup bersama dengan masyarakat. Gagasan itu selalu
berkaitan dan tidak bisa lepas antara yang satu dengan yang lainnya.
Keterkaitan antara setiap gagasan ini disebut sistem.
2.
Wujud
kebudayaan sebagai aktifitas atau pola tindakan manusia dalam masyarakat.
Sistem sosial dijelaskan Koentjaraningrat sebagai keseluruhan aktifitas manusia
atau segala bentuk tindakan manusia yang berinteraksi dengan manusia lainnya.
Aktifitas ini dilakukan setiap waktu dan membentuk pola-pola tertentu
berdasarkan adat yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Tindakan-tindakan yang
memiliki pola tersebut disebut sebagai sistem sosial oleh Koentjaraningrat.
Sistem sosial berbentuk kongkrit karena bisa dilihat pola-pola tindakannya
dengan indra penglihatan dan dapat di dokumentasikan.
3.
Wujud
kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Wujud kebudayaan ini
bersifat konkret karena merupakan benda-benda dari segala hasil ciptaan, karya,
tindakan, aktivitas, atau perbuatan manusia dalam masyarakat. Dalam kenyataan
kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa
dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. . Sebagai contoh: wujud kebudayaan
ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak)
manusia.
1.3 Wujud Budaya yang terdapat dalam
Candi Prambanan
1. Ide atau Gagasan
Ide atau gagasan dari Rakai Pikatan (pendiri candi
Prambanan) yang ingin membangun sebuah candi untuk menandingi candi Borobudur
dan candi Sewu. Dan di persembahkan untuk dewa Trimurti. Tiga
dewa utama Hindu yaitu Brahma
sebagai dewa pencipta, Wishnu
sebagai dewa pemelihara, dan Siwa
sebagai dewa pemusnah.
2. Aktifitas atau pola tindakan
masyarakat
Terdapat dalam aktifitas pembuatan candi prambanan yang
memerlukan waktu yang sangat lama dan bertahun-tahun. Candi Prambanan di bangun
pertama kali sekitar tahun 850 Masehi yang dibangun secara bertahap. Dalam
pembuatan candi Prambanan, warga yang bertempat tinggal di sekitar candi
bergotong royong untuk membangun candi. Sampai dilakukan juga pekerjaan umum perubahan
tata air untuk memindahkan aliran sungai di dekat candi , yaitu sungai Opak.
3. Hasil Karya Manusia / Artefak
Pertama kali muncul sebuah ide dari Rakai Pikatan, yang
kemudian berkembang dan direalisasikannya ide tersebut, dibangunlah sebuah
candi yang bernama candi Prambanan. Candi tersebut merupakan candi hindu
termegah di Asia Tenggara. Terdiri dari
240 candi yang di buat di kompleks candi
prambanan. Arsitektur candi Prambanan berpedoman kepada tradisi
arsitektur Hindu yang berdasarkan kitab Wastu Sastra. Denah candi megikuti pola
mandala,
sementara bentuk candi yang tinggi menjulang merupakan ciri khas candi Hindu. Dalam candi Prambanan terdapat
relief-relief yang sangat indah, yang menceritakan beberapa kisah, yaitu kisah Ramayana dan Krishnayana, kisah Lokapala, Brahmana, dan Dewata, dan Panil Prambanan: Singa
dan Kalpataru.
1.4 Unsur
Kemanusiaan
Menurut Buku Ilmu Alamiah Dasar,
Unsur Kemanisaan dibagi menjadi 8 unsur, yaitu :
1. Cinta Kasih
2. Keindahan
3. Penderitaan
4. Keadilan
5. Pandangan
hidup
6. Tanggung
jawab
7. Kegelisahan
8. Harapan
Sedangkan
unsur kemanusiaan yang terdapat dalam candi Prambanan adalah :
1. Cinta Kasih
Digambarkan dalam relief yang
mengisahkan cinta kasih seorang Rama kepada istrinya Shinta.