Rabu, 20 Maret 2013

Apresiasi Budaya


MAKALAH CANDI PRAMBANAN
Memenuhi Tugas Lapangan Mata Kuliah
Apresiasi Budaya


BAB I
PENDAHULUAN

.1.       Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa, adat istiadat, dan kebudayaan. Salah satu kepulauan itu adalah pulau Jawa. Pulau Jawa terbagi menjadi 4 provinsi, yaitu: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten, serta 2 wilayah khusus yaitu DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.
Di Jawa Tengah terdapat banyak tempat wisata, salah satunya ialah Candi Prambanan yang terletak di Klaten, dan merupakan kompleks Candi Hindu terbesar di Indonesia, yang dibangun pada abad ke-9 Masehi oleh Rakai Pikatan, dan dikembangkan serta diperluas oleh Balitung Maha Sambu. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti atau 3 dewa utama Hindu yaitu, Brahmana sebagai dewa pencipta, Wisnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan Candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter dan lebar 34 meter, dikelilingi lorong galeri dan dihiasi relief yang menceritakan kisah Ramayana, terukir di dinding dalam pada pagar langkan, dan pada setiap bangunan candi serta relief yang terdapat di dalam dinding pagar memiliki makna tersendiri bagi agama hindu dan kisah Ramayana.
Namun, tidak semua orang baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang datang untuk berkunjung belum mengerti makna dari bangunan candi dan kisah yang terdapat di dalam Candi Prambanan. Padahal di dalam Candi Prambanan terdapat wujud budaya dan memiliki unsur - unsur kemanusiaan yang tidak di ketahui oleh setiap orang. Oleh karena itu penulis akan membahas wujud budaya, unsur kemanusiaan yang seperti apa yang terdapat di dalam Candi Prambanan.

1.2   Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui wujud budaya yang terdapat dalam Candi Prambanan.
2.      Untuk mengetahui unsur kemanusiaan secara simbolik dan kaitannya dengan perubahan budaya.
3.      Untuk mengetahui Apresiasi penulis terhadap Candi Prambanan.

1.3  Manfaat Penulisan
1.      Mengetahui wujud budaya yang terdapat dalam Candi Prambanan.
2.      Mengetahui  unsur kemanusiaan yang terdapat dalam Candi Prambanan.
3.      Mengetahui adanya hubungan terhadap perubahan budaya (ruang dan waktu).
















BAB II
PEMBAHASAN


2.2   Wujud Budaya
Menurut Koentjaraningrat (1979: 186-187) ada tiga wujud kebudayaan, yaitu :
1.      Ide, gagasan, nilai, atau norma. Berbentuk absarak, sehingga tidak dapat dilihat dengan indera penglihatan. Wujud ini terdapat di dalam pikiran masyarakat. Ide atau gagasan banyak hidup bersama dengan masyarakat. Gagasan itu selalu berkaitan dan tidak bisa lepas antara yang satu dengan yang lainnya. Keterkaitan antara setiap gagasan ini disebut sistem.
2.      Wujud kebudayaan sebagai aktifitas atau pola tindakan manusia dalam masyarakat. Sistem sosial dijelaskan Koentjaraningrat sebagai keseluruhan aktifitas manusia atau segala bentuk tindakan manusia yang berinteraksi dengan manusia lainnya. Aktifitas ini dilakukan setiap waktu dan membentuk pola-pola tertentu berdasarkan adat yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Tindakan-tindakan yang memiliki pola tersebut disebut sebagai sistem sosial oleh Koentjaraningrat. Sistem sosial berbentuk kongkrit karena bisa dilihat pola-pola tindakannya dengan indra penglihatan dan dapat di dokumentasikan.
3.      Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Wujud kebudayaan ini bersifat konkret karena merupakan benda-benda dari segala hasil ciptaan, karya, tindakan, aktivitas, atau perbuatan manusia dalam masyarakat. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. . Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

1.3  Wujud Budaya yang terdapat dalam Candi Prambanan
1.      Ide atau Gagasan
Ide atau gagasan dari Rakai Pikatan (pendiri candi Prambanan) yang ingin membangun sebuah candi untuk menandingi candi Borobudur dan candi Sewu. Dan di persembahkan untuk dewa Trimurti. Tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah.
2.      Aktifitas atau pola tindakan masyarakat
Terdapat dalam aktifitas pembuatan candi prambanan yang memerlukan waktu yang sangat lama dan bertahun-tahun. Candi Prambanan di bangun pertama kali sekitar tahun 850 Masehi yang dibangun secara bertahap. Dalam pembuatan candi Prambanan, warga yang bertempat tinggal di sekitar candi bergotong royong untuk membangun candi. Sampai dilakukan juga pekerjaan umum perubahan tata air untuk memindahkan aliran sungai di dekat candi , yaitu sungai Opak.
3.      Hasil Karya Manusia / Artefak
Pertama kali muncul sebuah ide dari Rakai Pikatan, yang kemudian berkembang dan direalisasikannya ide tersebut, dibangunlah sebuah candi yang bernama candi Prambanan. Candi tersebut merupakan candi hindu termegah  di Asia Tenggara. Terdiri dari 240 candi  yang di buat di kompleks candi prambanan. Arsitektur candi Prambanan berpedoman kepada tradisi arsitektur Hindu yang berdasarkan kitab Wastu Sastra. Denah candi megikuti pola mandala, sementara bentuk candi yang tinggi menjulang merupakan ciri khas candi Hindu. Dalam candi Prambanan terdapat relief-relief yang sangat indah, yang menceritakan beberapa kisah, yaitu kisah Ramayana dan Krishnayana, kisah Lokapala, Brahmana, dan Dewata, dan Panil Prambanan: Singa dan Kalpataru.

1.4  Unsur Kemanusiaan
Menurut Buku Ilmu Alamiah Dasar, Unsur Kemanisaan dibagi menjadi 8 unsur, yaitu :
1.      Cinta Kasih
2.      Keindahan
3.      Penderitaan
4.      Keadilan
5.      Pandangan hidup
6.      Tanggung jawab
7.      Kegelisahan
8.      Harapan
Sedangkan unsur kemanusiaan yang terdapat dalam candi Prambanan adalah :
1.      Cinta Kasih
Digambarkan dalam relief yang mengisahkan cinta kasih seorang Rama kepada istrinya Shinta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar